Modal sosial adalah salah satu komponen utama dalam menggerakkan kebersamaan, mobilitas ide, kesaling percayaan dan kesaling menguntungkan untuk mencapai kemajuan bersama (Jousairi Hasbullah 2006).
Menurut Putnam modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial (jaringan, norma dan kepercayaan) yang medorong partisipan bertindak bersama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama (Field, 2010). Penjelasan dari ketiga konsep modal sosial mengenai jaringan, norma dan kepercayaan:
1) Konsep Jaringan
Jaringan sosial menjadi sangat penting di dalam masyarakat karena di dunia ini bisa dikatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak menjadi bagian dari jaringan-jaringan hubungan sosial dari manusia lainnya. Walaupun begitu manusia tidak selalu menggunakan semua hubungan sosial yang dimilikinya dalam mencapai tujuan-tujuannya, tetapi disesuaikan dengan ruang dan waktu atau konteks sosialnya (Ruddy Agusyanto, 2007).
2) Konsep Norma
Pengertian norma yaitu memeberikan pedoman bagi seseorang untuk bertingkah laku dalam masyarakat. Kekuatan mengikat norma-norma tersebut sering dikenal dengan empat pengertian antara lain cara (usage),kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom) (Soerjono Soekanto, 2010).
3) Konsep Kepercayaan
Eric M. Uslaner dalam Handbook of social capital membedakan kepercayaan menjadi dua, yaitu kepercayaan moralistik dan kepercayaan strategis. Kepercayaan moralistik adalah pernyataan tentang bagaimana orang harus bersikap. Sementara itu kepercayaan strategis mencerminkan harapan kita tentang bagaimana orang akan berperilaku (Dario Castiglone, 2007).
Kepercayaan moralistik merupakan keyakinan bahwa orang lain memiliki nilai-nilai dasar moral dan karena itu harus diperlakukan oleh mereka. Nilai-nilai tersebut dapat disampaikan bervariasi dari satu orang ke orang lain. Hal terpenting adalah rasa koneksi dengan orang lain karena kita melihat mereka sebagai anggota komunitas sendiri yang kepentingannya ditanggapi dengan serius. Bukan berarti kepercayaan strategis bersifat negatif akan tetapi didasarkan pda ketidakpastian (Dario Castiglone, 2007).
sumber:
Dario Castiglone, dkk. 2007. The Handbook of Social Capital. Oxford
John Field. 2010. Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Jousairi Hasbullah. 2006. Social Capital. Jakarta: MR- Unated Pers
Ruddy Agusyanto. 2007. Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: Raja
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Menurut Putnam modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial (jaringan, norma dan kepercayaan) yang medorong partisipan bertindak bersama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama (Field, 2010). Penjelasan dari ketiga konsep modal sosial mengenai jaringan, norma dan kepercayaan:
1) Konsep Jaringan
Jaringan sosial menjadi sangat penting di dalam masyarakat karena di dunia ini bisa dikatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak menjadi bagian dari jaringan-jaringan hubungan sosial dari manusia lainnya. Walaupun begitu manusia tidak selalu menggunakan semua hubungan sosial yang dimilikinya dalam mencapai tujuan-tujuannya, tetapi disesuaikan dengan ruang dan waktu atau konteks sosialnya (Ruddy Agusyanto, 2007).
2) Konsep Norma
Pengertian norma yaitu memeberikan pedoman bagi seseorang untuk bertingkah laku dalam masyarakat. Kekuatan mengikat norma-norma tersebut sering dikenal dengan empat pengertian antara lain cara (usage),kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom) (Soerjono Soekanto, 2010).
3) Konsep Kepercayaan
Eric M. Uslaner dalam Handbook of social capital membedakan kepercayaan menjadi dua, yaitu kepercayaan moralistik dan kepercayaan strategis. Kepercayaan moralistik adalah pernyataan tentang bagaimana orang harus bersikap. Sementara itu kepercayaan strategis mencerminkan harapan kita tentang bagaimana orang akan berperilaku (Dario Castiglone, 2007).
Kepercayaan moralistik merupakan keyakinan bahwa orang lain memiliki nilai-nilai dasar moral dan karena itu harus diperlakukan oleh mereka. Nilai-nilai tersebut dapat disampaikan bervariasi dari satu orang ke orang lain. Hal terpenting adalah rasa koneksi dengan orang lain karena kita melihat mereka sebagai anggota komunitas sendiri yang kepentingannya ditanggapi dengan serius. Bukan berarti kepercayaan strategis bersifat negatif akan tetapi didasarkan pda ketidakpastian (Dario Castiglone, 2007).
sumber:
Dario Castiglone, dkk. 2007. The Handbook of Social Capital. Oxford
John Field. 2010. Modal Sosial. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Jousairi Hasbullah. 2006. Social Capital. Jakarta: MR- Unated Pers
Ruddy Agusyanto. 2007. Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: Raja
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar