- Objek
Wisata Keraton Yogyakarta
Aspek
sosiologis di Keraton Yogyakarta dapat dilihat dari proses sosialnya bisa
dilihat adanya struktur sosialnya. Struktur sosial yang ada di Keraton
Yogyakarta dilihat dari stratifikasi sosial secara vertikal seperti adanya
stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Stratifikasi sosial secara tertutup,
dahulu waktu zaman penjajahan stratifikasi seperti bangsawan, raja sangat
diperjelas dengan tujuan memecah belah persatuan. Dilihat dari segi
diferensiasi sosial dalam hal profesi terlihat pengaruh dari stratifikasi
sosial yang tidak mencolok dan tidak membedakan antara rakyat dan raja dalam
hubungannya.
Dilihat
dari segi ineraksi sosial di obyek wisata keraton Yogyakarta terlihat adanya
kerjasama antara pihak keraton dan masyarakat sekitar. Pihak keratn
memberi izin masyarakat sekitar untuk berdagang dengan suatu syarat yang sudah disepakati keduanya. Dengan ini terlihat cukup banyaknya masyarakat sekitar yang menjadi pedagang-peddagang aksesoris maupun makanan di lingkungan obyek wisata keraton Yogyakarta.
memberi izin masyarakat sekitar untuk berdagang dengan suatu syarat yang sudah disepakati keduanya. Dengan ini terlihat cukup banyaknya masyarakat sekitar yang menjadi pedagang-peddagang aksesoris maupun makanan di lingkungan obyek wisata keraton Yogyakarta.
Dari
segi perubahan sosial banyak hal yang berubah di keraton yang tujuannya untuk
menarik wisatawan domestik maupun asing. Ada tempat tertentu ataupun upacara
tertentu yang tadinya bersifat sakral dan tidak boleh dilihat atau ditonton
oleh umum sekarang diperbolehkan. Bangsal kencana yang merupakan tempat untuk
menyimpan pusaka raja daulu tidakl boleh dilihat tetapi sekarang diperbolehkan
walaupun pusaka yang dipamerkan hanya duplikasinya. Selain itu adanya jamasan
pusaka dan juga taria bedhaya ketawang atau tari sebelum penobatan raja
sekarang boleh dilihat oleh masyarakat umum dengan tujuan menarik wisatawan.
- Obyek
wisata Kali Urang
Daya
tarik wisata di obyek wisata kali urang adalah pemandangannya yang indah dan
udaranya yang sejuk. Tempat ini cocok untuk menyegarkan pikiran setelah sibuk
dengan rutinitas. Kali urang sendiri terletak di kki gunung merapi dan inilah
yang menyebabkan pemandangannya indah dan udaranya yang sejuk.
Bebricara
tentang fenomena sosialnya yang paling mencolok di kali urang adalah
penyim[angan sosial dan perubahan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di
kali urang adalah terjadinya free sex.
Di kali urang sendiri banyak didirikan vila, hotel, maupun motel yang digunakan
untuk menginap para wisatawan tetapi sekarang kebnyakan tempat penginapan
tersebut dijadikan untuk ajang free sex
oleh para oknum. Untuk mengatasi penyimpangan sosial tersebut diharapkan
pemerintah setempat maupun warga masyarakat untuk mengawasi tempat-tempat
tersebut dan segera melakukan tindakan bila ada yang melakukan hal-hal yang
menyimpang.
Untuk
perubahan sosial di wilayah kali urang terdapat perubahan sosial yamg mencolok
di bidang mata pencaharian penduduk sekitar. Dahulunya penduduk sekitar banyak
yang berprofesi sebagai petani. Tetapi setelah kali urang menjadi obyek wisata
para penduduk banyak yang beralih profesi menjadi pedagang dengan mendirikan
kios-kios warung di sekitar obyek wisata atau mendirikan tempat-tempat
penginapan dan secara tidak langsung hal tersebut membawa perubahan sosial di
masyrakat dari hal seperti cara berpakaian pun mulai berubah akibat pengaruh
dari luar.
- Pantai
Parangtritis
Latar
belakang pantai parangtritis menjadi objek wisata dikarenakan alamnya menarik
yaitu pantai atau laut. Dilihat dari latar belakang historisnya dikarenakan
adanya mitos tentang Nyi Roro Kidul, merupakan peninggalan sejarah, dan adanya
legenda.
Fenomena
sosial yang terjadi di pantai parangtritis diantaranya ada penyimpangan sosial,
interaksi, perubahan sosial. Dari segi penyimpangan sosial, penyimpangan sosial
sendiri terjadi akibat sosialisasi yang kurang atau tidak sampai pada sasaran.
Penyimpangan sosial yang terjadi di pantai parangtritis misalanya adanya tempat
yang digunakan untuk pelacuran.untuk mengatasi penyimpangan sosial tersebut
diperlukanlah suatu pengendalian sosial untuk mengurangai atau menghilangkan
dampak dari penyimpangan sosial tersebut.
Dari
segi interaksi dapat dilihat dari assosiatif dan dissosiatif. Dari
assosiatifnya dapat dilihat adanya kerjasama antara para pedagang-pedagang di
pantai tersebut dengan memebentuk kopersi untuk para pedagang. Sedangkan dari
segi adanya persaingan misalnya antara warung yang satu dengan yang lain saling
bersaing mendapat pelanggan ataupun para tukang parkir yang juga berebut lahan
parkir.
Perubahan
sosial yang terjaadi di masyarakat pantai parangtritis cukup signifikan, ini
bisa dilihat dari segi mata pencaharian mereka. Dahulu kebanyakan masyarakat
disektar pantai parangtritis bermatapencaharian sebagai petani, tetapi denag dibukanya
pantai parangtritis sebagai obyek wisata membuat para masyarakat sekitar
membuka warung-warung makan, tempat parkir maupun hotel.
- Obyek
wisata Candi Prambanan
Daya
tarik wisatawan di candi prambanan dapat dilihat darilatar belakang historisnya
yang mana menurut legendan candi prambanan itu dibuat oleh Bandung Bandawasa
dengan dibantu oleh makhluk halus. Selain itu, candi prambanan sekarang menjadi
obyek wisata sejarah dan budaya. Candi Prambanan juga merupakan candi hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun saat kerajaan Mataram Hindu berdiri.
Di obyek wisata candi pramabana ini terdapat
beberapa fenomena sosial yang menarik diantaranya ada penyimpangan sosial
maupun konflik sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di obyek wisata candi
prambanan seperti maraknya pencurian terhadap batu-batu maupun arca-arca candi
prambanan yang merupakan barabng penunggalan sejarah yang seharusnya
dilindungi. Pencurian ini terjadi karena harga arca-arca tersebut sangatlah
mahal, untuk itu pemerintah maupun pihak pengelola candi haruslah meningkatkan
keamanan di wilayah tersebut.
Untuk
konlik sosial yang terjadi seperti adanya konflik internal didalam pengelolaan
candi prambanan. Konflik tersebut seperti adanya retribusi parkir yang
sebanarnya masuk ke APBD wilayah DIY atau Jawa Tengah.
- Obyek
Wisata Malioboro
Daya
tarik malioboro dapat dilihat dari latar belakang historisnya. Kawasan
malioboro menjadi ramai ketika Sultan HB I mengembangkan sebuah pasar
tradisional di kawasan tersebut. Yang menjadi daya tarik berikutnya adalah
bahwa malioboro twerletak 1 garis lurus antara gunung merapi, Tugu Yogyakarta,
Keraton Yogyakarta, dan Laut selatan. Di malioboro juga terdapat Hotel yang
dulunya digunakan untuk menginap para gubernur Belanda yang sekarang diberi
nama Hotel Inna Garuda, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi turis-turis
asing.
Obyek
wisata Malioboro sendiri memiliki fasilitas-fasilitas yang baik. Seperti adanya
penginapan/ hotel, transportasi yang mudah, merupakan tempat untuk berbelanja
bagi wisatawan, banyaknya cindramata khas Yogyakarta yang ditujukan bagi para
wisatawan, banyak dijual makanan-makana khas Yogyakarta seperti bakpia, adanya
fasilitas lainnya seperti WC umum. Itu semua menjadi daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan.
Banyak
fenomena sosial yang terjadi di malioboro diantaranya seperti penyimpangan
sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di malioboro seperti adanya kompas
preman, yaitu preman-preman yang meminta jatah dari para pedagang dikawasan
malioboro. Banyaknya pengamen dan pengemis di kawasan malioboro yang perlu
ditertibkan. Di kawasan malioboro bila malam hari juga terdapat banyak
warung-warung lesehan yang menjajakan berbagai macam menu makanan, tetapi
jeleknya para pemilik warung lesehan tersebut juga kadang menetapkan harga yang
tidak wajar bagi para pembelinya.
Dengan
banyaknya penyimpangan sosial yang terjadi di kawasan malioboro haruslah ada
perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk melakukan pengendalian sosial
agar para pengunjung malioboro merasa nyaman jika berkunjung di malioboro.
- Obyek
Wisata Kota Gede
Daya
tarik wisatawan di Kota Gede dapat dilihat dari latar belakang historisnya.
Latar belakang historisnya yaitu Kota Gede dahulunya merupakan pusat kerajaan
Mataram. Disini juga terdapat bangunan-banguna kuno yang merupakan bekas
kerajaan. Selain itu di Kota Gede juga terdapat makam raja-raja yang menjadi
daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kota
Gede juga merupakan sentral kerajinan perak yang cukup terkenal. Dahulunya
kerajinan perak ini digunakan untuk perhiasan bagi kerabat istana kerajaan.
Dengan menjadi sentaral kerajinan perak tersebut membuat masyarakat di daerah
tersebut mempunyai perekonimian yang cukup tinggi. Ini dikarenakan sekarang
hasil kerajinan perak banyak dijual di luar daerah. Dengan perekonomian yang cukup
tinggi ada sebuah tempat yang dinamakan Tegal Gendu yang berarti orang-orang
yang sangat kaya.
- Obyek
Wisata Gembira Loka
Di
dirikan atas dasar keinginan dari Sultan HB VIII yaitu mendirikan kebon raja
yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan, menjaga keseimbangan alam
khususnya flora dan fauna. Dalam perkembangan selanjutnya menjadi tempat
rekreasi bagi masyarakat. Daya tarik dari obyek wisata gembira loka adalah
banyaknya flora dan fauna yang ada di tempat tersebut sehingga obyek wisata ini
menjadi rekreasi pendidikan karena dengan mengunjungi gembira loka kita menjadi
tahu tentang berbagai macam flora dan fauna yang ada di tempat tersebut.
Fenomena
sosial yang mencolok di obyek wisata gembira loka tersebut adalah adanya
penyimpangan sosial. Terkait dengan penyimpangan sosial yaitu adanya hiburan
dangdut yang menyebabkan banyak orang yang minum minuman keras dan ini
mengganggu ketertiban umum di wilayah obyek wisata tersebut.
- Obyek
Wisata Taman Sari
Daya
tarik obyek wisata taman sari dapat dilihat dari segi latar belakang
historisnya. Taman sari sendiri merupakan salah satu unsur tata kota kerajaan.
Taman sari sendiri dahulunya berfungsi sebagai tempat mencari ketenangan atau
meditasi bagi raja. Di tempat ini juga merupakan tempat pemandian bagi permaisuri
raja. Selain itu taman sari sendiri juga merupaakan tempat perlindungan raja
karena terdapat lorong yang berfungsi untuk melarikan diri bagi raja saat
kerajaan dalam bahaya. Di taman sari sendiri juga terdapat sebuah lorong yang
katanya tembus sampai pantai parangtritis dan ini terkait dengan mitos Nyi Roro
Kidul.
Sekarang
kawasan taman sari sudah menjadi ddaerah obyek wisata sekaligus sebagai
kompleks pemukiman. Fenomena sosial yang terjadi yang mencolok diantaranya ada
perubahan sosial, konflik sosial, dan juga penyimpangan sosial. Untuk perubahan
sosial yang terjadi di sekitar taman sari yaitu dahulunya taman sari adalah
tempat yang terawat tetapi setelah banyak pemukiman yang berdiri taman sari
sendiri menjadi tidak seindah dahulu lagi karena saking banyaknya pemikiman
yang ada menjadi kumuh atau sumpek. Dahulu taman sari hanya dihuni oleh abdi
dalem keraton Yogyakarta tetapi sekarang sudah bermacam-macam orang dengan
profesi yang beragam tinggal di kompleks taman sari.
Untuk
konflik sosial sendiri yaitu tentang status tanah di taman sari. Tanah ditaman sari berstatus magersari, yang
merupakan tanah milik Sultan dan sewaktu-waktu bila tanah tersebut diminta oleh
Sultan maka warga yang tinggal di taman sari harus mengikhlaskannya.Selain itu
konflik juga terjadi antara BP3 dan Dinas Pariwisata yaitu pihak BP3
menginginkan taman sari dikembalikan seperti semula tetapi pihak Dinas
Pariwisata menginginkan agar taman sari dibuat lebih menarik lagi.
Mengenai
penyimpangan sosial yang terjadi dahulu tempat tersebut digunakan untuk
mabuk-mabukan dan tidak ada batasan waktu untuk masuk ke taman sari, tetapi
sekarang untuk menghilangkan penyimpangan sosial tersebut sudah diadakan
batasan waktu untuk masuk ke taman sari
sehingga pengaruh negatifnya berkurang.
- Obyek
Wisata Monumen Yogya Kembali
Daya
tarik obtek wisata monumen yogya kembali atau monjali dapat dilihat dari latar
belakang sejarahnya. Monjali sendiri dibangun untuk mengenang perjuangan bangsa
indonesia dalam melaawan penjajah. Di monjali sendiri terdapat koleksi
peralatan perang yang digunakan para pahlawan dahulu untuk melawan penjajah.
Dengan kata lain monjali merupakan obyek wisata tentang wawasan sejarah dan
sekaligus dapat meningkatkan cinta tanah air indonesia.
Fenomena-fenomena
sosial yang cukup mencolok di kawasan monjali adalah adanya interaksi sosial, ataupun
penyimpangan sosial. Untuk interaksi sendiri terlihat adanya kerjasama antara
pengelola dan masyarakat sekitar. Kerjasama tersebut seperti masyarakat yang
ingin berjualan di monjali, sudah disediakan tempat oleh pengelola museum untuk
berjualan.
Untuk
penyimpangan sosial yaitu adanya pengunjung yang membuang sampah tidak pada
tempatnya diantaranya pengunjung membuang sampah di kolam monjali. Di sekitar
tembok-tembok di monjali juga terdapat hasil tangan-tangan jahil yang
mencorat-coret tembok di monjali dan ini juga merupakan suatu pelanggaran
norma. Di dalam ruang diorama ada beberapa pengunjung yang melewati batas tali
diorama padahal di sekitar diorama tersebut terdapat tulisan dilarang melewati
batas tali. Pengunjung juga ada yang duduk-duduk di tangga masuk lantai 3
monjali padahal di area tangga tersebut ada tulisan dilarang duduk di tangga.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut mungkin terjadi karena kurangnya sosialisasi
dari pengelola kepada pengunjung mengenai aturan yang adasehingga diharapkan
pengelola lebih memperhatikan lagi hal tersebut.
Monjali sekarang sangat sepi pengunjung berbeda
dengan dahulu. Pihak pengelola pun melakukan perubahan fungsi pada monjali.
Mengenai perubahan fungsi di monjali juga terdapat perubahan seperti, area
monjali sekarang juga disewakan untuk acara-acara seperti pentas musik. Selain
itu ada juga suatu ruang museum dijadikan ruang serbaguna yang biasanya
digunakan untuk seminar maupun pesta perkawinan.
1 komentar:
informasi yang menarik ^^
ijin copy buat referensi tugas ya kk :)
Posting Komentar