Silakan Translate.......

Rabu, 01 Mei 2013

Resiprocity



Modal sosial senantiasa diwarnai oleh kecenderungan saling tukar kebaikan antar imdividu dalam kelompok atau antar kelopmok itu sendiri. pola pertukaran ini bukanlah sesuatu yang dilakukan secara resiprokal seketika seperti dlam proses jual beli melainkan suatu kombinasi jangka pendek dan jangka panjang dalam nuansa altruism (semangat untuk membantu dan mementingkan kepentingan orang lain). Seseorang atau banyak orang dari suatu kelompok memiliki semangat untuk membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
seketika. Pada masyarakat, dan kelompok sosial yang terbentuk, yang di dalamnya memiliki bobot resiprositas yang kuat akan melahirkan suatu masyarakat yang memiliki tingkat modal sosial yang tinggi.
Untuk tipologi masyarakat yang relatif tertutup resiprositas yang kuat akan bernilai positif untuk lingkungan sosial setempat, tetapi belum tentu menghasilkan nilai positif bagi kelompok lain. Sebaliknya pada suatu kelompok yang memiliki resiprositas kuat dan juga mempunyai ciri sebagai masyarakat yang terbuka kemungkinan dampak positif yang lebih luas akan dapat direalisasikan.

Jousairi Hasbullah. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia indonesia). Jakarta: MR United Press.

Tidak ada komentar: