Setiap masyarakat mengalami perubahan sepanjang
masa. Perubahan itu ada yang samar, ada yang mencolok, ada yang lambat, ada
yang cepat, ada yang sebagian atau terbatas, ada yang menyeluruh. Perubahan
dapat berupa pergeseran nilai sosial, perilaku, susunan organisasi, lembaga
sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang dan sebagainya. Semua
perubahan itu ada yang maju (progress)
dan ada yang mundur (regres)
(Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, 2009)
Perubahan sosial sendiri menurut Gilin dan Gilin
dapat diartikan sebagai suatu variasi
dari cara-cara hidup karena perubahan-perubahan yang telah diterima baik karena
perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology
maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat
tersebut (Jefta Leibo, 1995).
Kini perubahan sosial mengalami kemajuan pesat
berkat kemajuan sains dan teknologi, khususnya media massa yang mampu
meniadakan batas territorial. Secara umum perubahan social yang kini dialami
manusia disebut era modernisasi. Dalam proses modernisasi tercakup transformasi
total dari tradisional kearah pola ekonomis dan politis. Manusia berusaha
menguasai ruang dan waktu melalui berbagai peralatan hidup berupa teknologi
canggih (Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, 2009).
Komunikasi
merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia lainnya. Tanpa komunikasi
tidak akan terjadi interaksi sosial.
Dalam komunikasi sering muncul berbagai macam perbedaan penafsiran terhadap
makna suatu tingkah laku orang lain akibat perbedaan konteks sosialnya.
Komunikasi menggunakan isyarat-isyarat sederhana adalah bentuk paling dasar dan
penting dalam komunikasi. Karakteristik komunikasi manusia tidak hanya
menggunakan bentuk isyarat fisik, akan tetapi juga berkomunikasi mengunakan
kata-kata yaitu simbol-simbol suara yang mengandung arti bersama dan bersifat
standar (Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta,
2009).
Perkembangan yang semakin cepat di bidang teknologi
komunikasi menyebabkan pengaruh yang besar terhadap kegiatan penyebarluasan
informasi atau gagasan. Ini berarti pula berpengaruh beasar terhadap kegiatan
hubungan masyarakat. Media massa (pers, radio, televisi dan film) sangat
membantu kegiatan
hubungan masyarakat. Dengan menggunakan media massa ini penyebarluasan
informasi bukan saja sangat luas tetapi juga cepat dan serentak (A.W Widjaja,
1986).
Perubahan
sosial itu sendiri terjadi dalam masyarakat, maupun terjadi karena
faktor-faktor dari luar. Kalau dilihat saat ini terjadinya suatu perubahan
dalam masyarakat desa, kebanyakan datang dari luar masyarakat. Terlebih dilihat
dari segi komunikasi dimana dengan hal ini masyarakat didorong untuk
menghubungkan apa yang didengar dengan apa yang dilihat; apa yang diinginkan
dengan apa yang dilakukan; apa yang dilakukan dengan apa yang diperoleh (Jefta Leibo, 1995).
Menurut
Irving Horwitz, dengan komunikasi ide-ide baru dan informasi-informsi baru akan
merubah penilaian masyarakat tentang berbagai hal (kebutuhan-kebutuhan baru),
yang selanjutnya akan mengubah tindakan yang ada ke tindakan yang baru. Di
samping komunikasi hal lain yang menyebabkan terjadinya perubahan adalah karena
adanya kesadaran akan keterbelakangan. Sebaliknya kesadaran bahwa keadaan
dirinya sudah berkembang akan merupakan penghambat bagi suatu perkembangan (Jefta Leibo, 1995)
Perubahan
dalam bidang sosial di masyarakat perdesaan sekarang dapat dilihat dari
media-media informasi dan komunikasi yang semakin maju. Di era globalisasi ini
segala akses informasi mudah didapat dan tidak terbatas di perkotaan saja
tetapi sudah merambah ke perdesaan dimana masyarakat perdesaan hamper memiliki
akses informasi yang sama dengan masyarakat di perkotaan. Keadaan ini juga
mnyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat perdesaan khususnya perdesaan yang ditandai dengan berkurangnya keintiman dalam hubungan sesama
anggota masyarakat.
Coba perhatikan dan renungkan apa yang ada di sekitar anda....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar